diary

diary

**

Selasa, 28 Mei 2013

HASIL RISET PENYEMBELIAN HEWAN SECARA ISLAMI TIDAK MENYAKITI HEWAN

Hasil riset menbuktikan bahwa Penyembelihan hewan dengan cara Islami terlihat penuh darah dan mengerikan. Banyak yang mengatakan hal ini dari beberapa kalangan tertentu mengatakan cara seperti ini tidak manusiawi dan sadis.Tapi kini setelah di adakan penelitian bahwa hal ini membuktikan, bahwa cara membunuh seperti ini justru yang paling baik untuk hewan. Dalam laporan hasil penelitian yang dilansir Islamweb.net, disebutkan bahwa meyembelih hewan dengan cara islami terutama yang di lakukan orang muslim pada saat iaddul adha ini ,tidaak menyebabkan hewan merasakan rasa sakit saat disembelih. Sebab ketika urat nadi yang terletak di bagian depan tenggorokan digorok, hewan akan segera kehilangan kesadaran, sehingga tidak mungkin merasakan sakit. 

Pertanyaan yang sering terlontarkan oleh sebagian kalangan tentang Soal gerakan kejang-kejang yang umumnya terjadi saat hewan disembelih, menurut hasil studi penelitian , Hal itu bukan karena wujud rasa sakit. Penemuan hasil penelitian menjelaskan, bahwa saat pembuluh darah putus, otak tidak lagi menerima aliran darah, tapi otak besar masih tetap hidup, sistem saraf di belakang leher juga masih terkait dengan semua sistem tubuh. 

Akibatnya, sistem saraf mengirimkan sinyal ke jantung, otot, usus dan seluruh sel tubuh untuk mengirim darah ke otak besar. Pengiriman darah ke otak besar inilah yang membuat pergerakan sporadis saat hewan disembelih. 

Darah yang mengalir ke otak besar ke luar melalui lubang sembelihan di leher. Hewan mati ketika darahnya habis. Seluruh rasa sakit tidak dirasakan lagi, karena hewan hilang kesadaran ketika urat nadinya putus. 

Namun hal ini berbeda dengan mematikan hewan dengan cara lain, misalnya dipukul atau dicekik. Saat dicekik hewan bisa mengalami kesakitan akibat pusing yang hebat karena darah tidak bisa mencapai otak. 

Jika dipukul, hewan mati dengan darah masih dalam tubuh. Hal ini menyebabkan membran yang melapisi usus besar kehilangan kemampuan mempertahankan bakteri. Dengan demikian, bakteri menembus tubuh hewan, berkembang dalam darah dan menyebar ke seluruh daging. 

Pengukuran Secara Ilmiah 

Pengukuran ukur secara ilmiah telah di teliti oleh para ahli .Salah satunya yang di lakukan dan dibuktikan oleh penelitian Profesor Wilhelm Schulze dan rekannya, Dr Hazem, dari Universitas Hanover, Jerman, pada 1978. Hasil penelitian mereka di publikasikan pada jurnal mingguan kedokteran hewan Deutsche Tieraerztliche Wochenschrift, Dari hasil 
penelitian ini membuktikan bahwa metode penyembelihan lebih aman dibanding pemukulan atau cara jagal lainnya.

Dua peneliti itu menggunakan alat electroencephalograph (EEG) dan elektrokardiogram (EKG) untuk menguji dua metode penjagalan hewan. caranya dengan menanamkan beberapa elektroda di berbagai tengkorak hewan bahkan sampai ke permukaan otak. 
Sepanjang uji coba dua alat itu merekam kondisi otak dan jantung pada dua metode itu. Hasilnya, untuk metode penyembelihan, tiga detik setelah disembelih, EEG tidak menunjukkan perubahan grafik dari saat sebelum disembelih. Ini menunjukkan hewan tidak merasakan sakit selama saat itu. 
Lantas, tiga detik berikutnya, EEG mencatat hewan dalam kondisi tak sadarkan diri akibat darah yang terkuras. 

Setelah enam detik, EEG mencatat level nol, penanda hewan tidak merasakan sakit apapun. Sementara EEG turun ke level nol, jantung hewan masih berdebar dan tubuh kejang-kejang bersamaan darah terkuras. 
Karena darah terkuras, bakteri tak bisa berkembang dalam tubuh hewan. Maka menurut pengukuran ini, hewan dengan metode penyembelihan sangat sehat untuk dikonsumsi. 

Bagaimana dengan pengukuran metode barat? 

Dengan pemukulan, memang hewan jadi tak sadar. Namun pengukuran EEG menunjukkan hewan mengalami sakit parah, jantung hewan berhenti berdetak lebih awal dibandingkan hewan dengan metode penyembelihan. Kondisi ini mengakibatkan pengendapan darah dalam daging, konsekuensinya tidak sehat bagi konsumen. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dunia jika di tumbuhi dengan cinta yang positif maka setengah dari kehidupan serasa ber nuansa di surga,maka tebarkan Cinta dan Kasih sayang ke semua makhluk Allah yang hidup dan yang telah mati...cintailah hanya atas nama Allah