diary

diary

**

Kamis, 19 Juli 2012

(Renungan) MALAM PERTAMA


Satu hal sebagai bahan renungan kita

Tuk merenungkan indahnya malam pertama

Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata

Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Mauuut

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara

Hari itu mempelai sangat dimanjakan

Mandipun harus dimandikan

Seluruh badan kita terbuka.

Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .

Tak ada sedikitpun rasa malu

Seluruh badan digosok dan dibersihkan

Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan

Bahkan lubang ? lubang itupun ditutupi kapas putih

Itulah sosok kita

Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan..

Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih

Kain itu jarang orang memakainya..

Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan

Wewangian ditaburkan ke baju kita

Bagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan

Tataplah.. tataplah. ..itulah wajah kita

Keranda pelaminan langsung disiapkan

Pengantin bersanding sendirian, Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga

Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita

Diiringi langkah gontai seluruh keluarga

Serta rasa haru para handai taulan

Akad nikahnya bacaan talqin

Berwalikan liang lahat..

Saksi - saksinya nisan-nisan yang tlah tiba duluan

Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan

dan akhirnya..

Tiba masa pengantin..

Menunggu dan ditinggal sendirian

Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan

Malam pertama bersama KEKASIH..

Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah

Di kamar bertilamkan tanah..

Dan ketika langkah - langkah kaki tlah pergi

Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat

Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur

Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur..

Kita tak tahu dan tak seorangpun yang tahu ..

Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan ..

Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima …

Kita sungkan sekali meneteskan air mata

Seolah barang berharga yang sangat mahal

Dan Dia Kekasih itu..

Menetapkanmu ke syurga..

Atau melemparkan dirimu ke neraka..

Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga

Tapi.. tapi sudah pantaskah sikap kita selama ini

Untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????

Wahai Sahabat ¦mohon maaf jika malam itu aku tak menemanimu

Bukan aku tak setia

Bukan aku berkhianat.. ..

Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan

Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga

Aku berdoĆ¢ semoga kita bisa khusnul khotimah sehingga jadi ahli syurga.

Amien Ya Robbal Alamin…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dunia jika di tumbuhi dengan cinta yang positif maka setengah dari kehidupan serasa ber nuansa di surga,maka tebarkan Cinta dan Kasih sayang ke semua makhluk Allah yang hidup dan yang telah mati...cintailah hanya atas nama Allah